7 alasan Roman Chmelo (CR9) Masih Layak Bermain di Arema Saat Ini

7 alasan CR9 masih bisa diandalkan neam di Arema:

roman-chmelo1. Obati Kerinduan Aremania
Terhitung sejak musim 2013 lalu, sosok Roman Chmelo tidak lagi ada di bumi Arema. Andai manajemen Arema berniat mendatangkannya lagi untuk skuat musim depan, sama saja dengan mengobati kerinduan Aremania pada sang idola.

Bagaimana tidak, sosok Roman terhitung sebagai satu dari sekian pemain asing yang sangat setia bermain di Malang bersama Arema. Loyalitas itulah yang menciptakan suatu sinergi antara dirinya dan para suporter.

Bahkan ketika Arema pecah jadi dua, CR9 masih bertahan di bumi Arema di saat para pemain asing seangkatannya seperti Noh Alam Shah meninggalkan kota Malang. Kerinduan Aremania makin memuncak saat dia memutuskan hijrah ke Liga Malaysia musim lalu.

2. Arema Butuh Playmaker
Roman Chmelo tercatat sebagai playmaker hebat terakhir yang dimiliki oleh Arema. Sepeninggal CR9 di musim 2011/2012 lalu, dalam skuat Singo Edan tak ada lagi sosok pengatur serangan dan pemberi umpan yang manja bagi lini depan Singo Edan.

Lihat saja di musim 2011/2012, Arema terseok-seok di papan bawah hingga akhirnya finis di papan tengah lantaran sulit sekali mecetak gol tanpa hadirnya seorang playmaker. Musim lalu pun kendati mampu meraih runner-up, sejatinya Arema masih timpang di tengah karena tak punya playmaker.

Di pra-musim ini Arema tengah mencari sosok playmaker yang tepat untuk menjadi jendral lapangan tengah Singo Edan musim depan dengan mendatangkan sejumlah playmaker asing seleksi. Menurut Aremania, lebih baik memulangkan ke kandang sosok CR9 yang nyata-nyata kualitasnya.

3. Skillnya Masih Mumpuni
Kemampuan Roman Chmelo di lini tengah tak bisa diragukan lagi. Kendati sudah berumur kepala tiga, Aremania menjamin skillnya masih layak dipertimbangkan manajemen Arema untuk direkrut kembali untuk skuat musim depan.

CR9 memiliki ciri khas dribling akurat, umpan manja, shoting jarak jauh, serta tendangan bola mati. Sosok dengan kemampuan komplit tersebut yang tidak dimiliki oleh Arema musim lalu dan musim sebelumnya sepeninggal Roman.

Andai manajemen Arema mau merekrutnya lagi, tak mustahil musim depan lini depan Arema yang dihuni bomber haus gol macam Cristian Gonzales dan Beto Goncalves akan makin moncer. Bagaimana tidak, umpan manja akan hadir dari kaki si CR9.

4. Loyalitasnya pada Arema
Menanyakan soal loyalitas kepada Roman Chmelo, dipastikan tak akan ada keraguan lagi jawabannya. Setidaknya, pemain kelahiran Slovakia itu sudah membuktikannya pada Aremania selama dua musim lebih membela Arema.

Loyalitasnya yang tampak mencolok yaitu ketika Arema terpecah menjadi dua. Tanpa mempedulikan manakah Arema yang dianggap asli, dia tetap bertahan di Malang, meski memperkuat Arema yang bermain di kompetisi IPL.

Ketika para pemain asing lain seperti Noh Alam Shah hengkang ke klub lain saat Arema IPL tengah kolaps, CR9 pun dengan ikhlas bertahan di Malang untuk menghormati kontraknya. Maka jika alasan meragukan loyalitasnya, salah besar manajemen Arema tak merekrutnya kembali.

5. Paham Atmosfer Liga Indonesia
Sebagai pemain yang sudah dua musim lebih bermain di pentas tertinggi Liga Indonesia, ISL tentu sosok Roman Chmelo bisa dibilang paham soal atmosfer sepak bola tanah air. Jadi, dia tak membutuhkan waktu yang lama untuk beradaptasi lagi dengan kondisi yang demikian.

Jika manajemen Arema mencari sosok playmaker asing baru dengan menyeleksi satu persatu, mungkin akan menambah kerja tim pelatih. Apalagi jika nantinya dari sekian banyak pemain yang diseleski tersebut tak ada yang cocok dengan karakter permainan Arema, malah akan jadi blunder andai nantinya jadi dikontrak.

Adaptasi yang cepat dari pemain asing baru sangat diperlukan demi memperoleh skuat yang solid musim depan. Mungkin lain ceritanya jika manajemen memulangkan sosok CR9 ke Malang, karena dia sudah paham atmosfer liga maupun karakter permainan Singo Edan seperti apa yang dimau oleh Aremania.

6. Statusnya Free Transfer
Menurut penelusuran tim redaksi, klub terakhir yang dibela oleh Roman Chmelo adalah PK Negeri Selangor FC (Malaysia). Kontraknya di klub anggota Malaysia Super League itu telah berakhir di musim 2012/2013 lalu yang artinya saat ini status pemain 33 tahun itu sudah free transfer.

Di klub yang bermarkas di Stadion Shah Alam itu, pemain berambut blonde tersebut mencetak tiga gol. Menurunnya produktivitas gol jika dibandingkan dengan di Arema, merupakan efek dari perubahan posisi yang ditempatinya yang biasanya sebagai penyerang lubang menjadi gelandang tengah.

Dengan berakhirnya laga PKNS di Malaysia Super League pada 04/10 lalu, menandai berakhir pulalah kebersamaan CR9 dengan klub yang berhomebase di kota Shah Alam tersebut. Arema diuntungkan jika merekrut kembali rekan senegara Roman Golian (Persela Lamongan) ini karena statusnya yang bebas tak terikat kontrak dengan klub manapun.

7. Dia Pemain Multifungsi
Kebanyakan pelatih modern sekarang ini, seperti Rahmad Darmawan contohnya, lebih suka memakai jasa pemain yang multifungsi. Tak salah jika mengontrak CR9 kembali karena pemain ini sudah terbiasa memerankan beberapa posisi di lini penyerangan klub yang dibelanya.

Pertama direkrut Arema di putaran kedua musim 2008/2009, CR9 sempat diperankan sebagai gelandang menyerang oleh Gusnul Yakin, pelatih Arema kala itu. Musim berikutnya, saat Robert Rene Albert datang membesut Singo Edan, kemampuan Roman dieksploitasi dengan ditempatkan di posisi penyerang lubang dan penyerang murni.

Kembali ke klub lamanya, PK Negeri Selangor FC (Malaysia), pemain berusia 33 tahun tersebut kembali menjadi gelandang tengah. Kemampuan multifungsi inilah yang mungkin akan bermanfaat bagi Arema dan pelatihnya musim depan dalam menentukan variasi formasi menyerang.

Pokok Chmelo lek iso diboyong nang Arema.Idolane ngademin pol-polan iki.Mbok management iki gerti karep ayas po’o.
Salam Satoe Jiwa

Tinggalkan komentar

Belum ada komentar.

Comments RSS TrackBack Identifier URI

Tinggalkan komentar

  • Paling Kanyab Diwoco

  • Arsip

  • Polling

  • Polling maning