Profil Ovan Tobing, MC Of Arema

Dunia MC sudah digeluti Ovan Tobing atau yang akrab dipanggil OT sejak muda. Suaranya yang keras dan menggelegar merupakan ciri khasnya kala memulai karirnya menjadi MC sekitar 1980-an lalu. Karakter suaranya itulah yang kemudian dimanfaatkannya untuk meredam kerusuhan di acara-acara yang banyak mengundang massa.

Di usianya yang sudah setengah abad lebih, OT membiarkan rambutnya yang memutih tetap gondrong. Baginya, rambut gondrong sebahu merupakan trade mark-nya. Beberapa tahun yang lalu, dia sempat mencukur pendek rambutnya karena ingin merasakan sesuatu yang beda. Namun, dia malah mendapatkan protes dari teman-temannya.

Pria kelahiran 22 Januari (yang tahunnya beliau merahasiakannya) memulai karier sebagai penyiar radio sekitar tahun 1975-an. Hingga kini ia masih aktif sebagai penyiar stasiun radio Senaputra fm, sebuah stasiun radio yang berdiri tahun 1968 dan terletak di jantung kota Malang.

Sebagai Master of Ceremony (MC)

Ia pertama kali menerjuni dunia MC sekitar 1980-an saat God Bless manggung di GOR Pulosari (kini berubah menjadi Giant Supermarket) di Jl Kawi, kota Malang Tapi, saat itu dia bukanlah MC resmi. Karena dirinya memang tak diundang panitia. Statusnya dalam konser itu hanyalah sebatas sebagai penonton. Namun, di pertengahan konser, tejadi sebuah keributan yang cukup besar. Karena tak tahan dengan adanya keributan itu, ia lalu memutuskan untuk naik panggung meredam kerusuhan. “Saya ingat, saat itu tak ada microphone di tangan saya. Tapi, saya berusaha bersuara sekeras mungkin untuk meredam dan akhirnya berhasil,” jelasnya. Dari Pulosari itulah akhirnya namanya secara perlahan naik ke jajaran papan atas MC di Indonesia. Untuk konser musik grup band asal Indonesia, hampir semuanya sudah pernah dipimpinnya. Mulai dari Slank, Dewa, Peterpan, Jamrud, Power Metal, hingga konser musik dangdut seperti Elvi Sukaesih. Untuk grup musik luar negeri, dia pernah menjadi MC konser Metallica, Sepultura, Helloween, Skid Row, White Lion, dan Europe. “Hampir di semua konser pasti ada keributan. Entah itu konser rock, pop, ataupun dangdut. Tak hanya konser musik, dia juga kerap menjadi langganan MC supermotor cross internasional, pengantin, hari ulang tahun, hingga menjadi MC Arema. Ia menjadi MC Arema sejak tim berlogo kepala singa ini berdiri pada 11 Agustus 1987. Secara tak langsung, gaya bicaranya yang khas ini mampu membangkitkan semangat pemain, termasuk juga suporter dalam memberikan dukungan kepada tim. Sehingga akhirnya Aremania menjadi pelopor suporter teladan di kancah sepak bola Indonesia. Sebelum di Arema, dia juga sempat menjadi MC Persema Malang mulai pertengahan 1980-an. Pada tahun 2010 ia dianugrahi sebagai MC terbaik oleh PT. Liga Indonesia untuk perhelatan kompetisi Liga Super Indonesia 2009/2010 bersama Panpel Arema Indonesia.
Menjadi pengurus tim sepak bola

Karena ia mempunyai kharisma yang tinggi serta bakat sebagai seorang motivator. Ia dipercaya menjadi Humas tim Persema Malang, Manajer tim Arema Malang, dan menjadi Asisten Manajer tim Persik Kediri. Prestasi yang ia peroleh, ketika membawa Arema menjadi juara Galatama XII 1992/93. Kemudian bersama Persik Kediri menjuarai Divisi I Liga Indonesia 2002.

Ovan Tobing juga sangat besar perannya dalam pembentukan Aremania sebagai supporter of Arema, sehingga kata-kata yang beliau sampaikan pasti akan selalu didengar oleh nawak2 Aremania.

Sumber wikipedia.

Artikel terkait :

1. Profil Lucky Acub Zaenal

2. Profil Djohar Arifin Husein

3. Yuli Sumpil

4. Roman Chmelo

Salam Satoe Jiwa

1 Komentar

  1. […] Pak Acub Zaenal saya undang ke Stadion Gajayana ketika Persema lawan Perseden, Denpasar,” ujar Ovan. Melihat penonon membludak, Acub yang kala itu menjadi Administratur Galatama lantas mencetuskan […]


Comments RSS TrackBack Identifier URI

Tinggalkan komentar

  • Paling Kanyab Diwoco

  • Arsip

  • Polling

  • Polling maning